Senin, 26 Mei 2014

Change or Chance

     Bodoh ..... Adalah sebuah kata yang tepat buat seseorang yang selalu ngelakuin kesalahan yang dia bakal janji gak bakal ngelakuin kesalahan itu lagi tapi pada akhirnya dilakuin lagi juga. Rugi tau gak sih kalo kita kemakan sama sebuah kalimat gini.. 

>> "Gw janji gak bakal ngelakuin kaya gitu lagi" 

tapi realitanya malah begini.. 

>> "Gw minta maap kalo gw ngelakuin hal itu lagi. Gw janji kok gakbakal kaya gitu lagi"

 Terus aja gitu sampe kiamat......

       Gw adalah salah satu orang yang gakbisa nepatin janji kaya dialog diatas tadi. Gw adalah satu dari sekian banyak orang yang dengan gampangnya ngomong gabakal ngulangin kesalahan yang sama tapi pada realitanya gak semulus lisannya. Karna emang susah banget buat nepatin kata-kata itu di otak tapi hati dan perasaan selalu bertentangan. Istilahnya tuh Logika Kalah Sama Perasaan. Sia-sia sekarang ketika lu diberi kesempatan 1 atau 2 kali untuk beruah tapi lu tetep engga berubah dan justru malah berulah. Kesempatan emang dateng 2 kali tapi gak ada namanya kesempatan ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Jika disuruh milih antara Kesempatan atau Merubah mana sih yang akan kalian pilih ?? Jelas 22nya tuh sangat penting gitu apalagi ketika lu ngelakuin sesuatu yang tarohannya tuh galau selama-lamanya orang galau yang lagi galau. Logika kalah sama perasaan, Perasaan kalah sama egoisme, Egoisme kalah sama kedewasaan. Kedewasaan kalah ama perasaan yah kira-kira seperti itu siklusnya ...

    Jadi ceritanya ada 2 pasang remaja yang hampir 2 tahun menjalin kedekatan namun terbatasi oleh kata Teman. Senang, sebal, sedih, tawa telah mereka lalui itu semua dan pada suatu ketika mereka duduk berdekatan dan si wanita bercerita dengan semangat tentang kekasih hatinya disana dan sang pria hanya duduk mematung tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Mendengarkan namun hati tak sanggup, atau pergi hanya untuk sekedar mengatasi rasa cemburu yang melanda hati. Akhirnya sang pria lebih memilih opsi kedua dan meninggalkan sang wanita yang masih bercerita dengan perasaan sedih. Disana terlihat Egoisme mengalahkan perasaan. Dan sang pria bertingkah bodoh dengan tidak tahu apa yang harus diperbuat kepada wanita. Ini adalah disaat Cinta mengalahkan egoisme. Akhirnya mereka duduk berdua berbincang tanpa tau apa yang mereka ingin bicarakan dan pada akhirnya sang wanita memilih pergi meninggalkan pria  tanpa kejelasan. Ini lah kedewasaan mengalahkan perasaan. Lalu tiba di sebuah ruangan pengap tanpa hawa. Sang pria mencoba bertanya kepada sang wanita kenapa gerangan sikapnya tadi kepada sang pria. Usut demi usut disampaikan sang wanita. Bahwa ia kecewa dengan sang pria yang tiba-tiba meninggalkannya ketika sedang bercerita tentang kekasihnya tadi. Dia kecewa kepada sang pria yang tidak pernah menepati janjinya. Dan pada akhirnya wanita mengatakan bahwa ia sudah tidak memiliki kepercayaan lagi terhadap sang pria karna perbuatannya tadi. Sang pria merasa bodoh karena sadar apa yang dilakukan telah membuat sebuah kerugian yang sangat fatal bagi dirinya. Meskipun sang wanita terus meyakinkan bahwa tidak ada yang harus ditakutkan, namun tetap sang pria merasa bersalah namun  ia tidak tahu apa yang harus dikatakan karna sang wanita sudah tidak mempercayai apa yang dikatakan sang pria lagi. Namun sang pria sadar bahwa Katakan yang ingin kau lakukan dan jangan pernah mengatakan jika tak sanggup melakukan. Ini menunjukan bagaimana sebuah perasaan yang kuat pun belum tentu berakhir bagus pada akhirannya. Kadang yang berlebihan tadi harus sedikit dikurangi demi kenyamanan di setiap apa yang kita lakukan. 

      Disini akhirnya pria tersadar bahwa kadang lisan hanya dapat menjelaskan tapi bukti lah yang membuktikan. Perkataan bisa tidak terbukti ke realitasanya namun bukti sudah pasti sesuai dengan imajinasi. Ini yang dinamakan Imajinasi mengalahkan sebuah realitas. Sang pria tadi pun menyadari akibat yang ia dapatkan dari perbuatannya. Namun ia tidak pernah lelah mengejar cintanya kepada sang wanita. Entah kenapa muncul sebuah motivasi di diri sang pria untuk berubah meskipun tidak cepat dan perlu proses dan tanpa menjanjikan kepada sang wanita yang sudah tidak mau percaya dan memberikan kesempatan bagi sang pria. Sang pria hanya punya waktu sedikit untuk kembali meyakinkan dengan pembuktian bahwa dia sepenuhnya berubah kearah yang lebih baik, Arah yang diinginkan sang wanita. Karna wanita tersebut merupakan motivasinya dan hanya wanita tersebut yang special di hati sang pria. Special karna sang wanita tidak pernah mengaku bahwa dirinya itu spesial. Spesial karna hanya wanita tersebut yang mau dengan sukacita menyambut sang pria sebagaimanapun kesalahan yang dibuat. Spesial karna hanya sang wanita satu-satumya yang ada di dalam hati sang pria. Tak peduli berapapun orang yang suka terhadapnya sang pria tetap pada pilihannya, Just Sang Wanita tercinta. Pria itu yakin bahwa tuhannya memiliki rencana terhadap dirinya baik atau buruknya ia menyerahkan kepada tuhan hasil akhirnya.. Karna pria itu yakin bahwa tuhannya memiliki cara terbaik untuk mempertemukan mereka dalam sebuah ikatan cinta. Mungkin ini jalan tuhan yang harus pria itu lakukan untuk pada nantinya mencapai semua tujuan.

      Dari kisah diatas menceritakan bagaimana sebuah hal kecil berupa janji untuk berubah it tak mudah. Ketika ingin berubah sama saja dengan pindah. Meninggalkan kebiasaan buruk itu perlu. Tapi kalo gaada buruk yang baik-baik gak akan keliatan. Ini cuma teguran buat penulis supaya bisa lebih baik kedepannya dan bisa membuktikan janjinya bukan menepati janjinya. Karena menepati gak sesakral membukti. Kenapa penyesalan ditaronya diakhir tuh biar kita sadar kalo harusnya kita gak ngelakuin itu. Gw cuma butuh Kesempatan satu lagi buat buktiin tapi percuma gimana mau dikasih kesempatan kalo kepercayaan aja udah gaada. Gw harusnya gak terjebak dalam perasaan dan egoisme aja. Karna menurut gw Berubah itu lebih baik daripada mencari Kesempatan terus menerus. Karna Kesempatan itu bakal datang sendiri ketika kita bisa membuktikan diri bahwa kita Berubah... :)

Take A Chance to Make A Change

KIBO 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar